Sabtu, 31 Oktober 2015


 

"SEMUA KARENA ALLAH"

Kota Lasusua yang terletak di kolaka utara, Sulawesi Tenggara ini sedikit berbeda dengan kota2 yang sudah aku datangi. Misalnya saja di kota bau2, klo di kota bau2 jam 5 subuh sudah mulai ramai dengan para pedagang yang hilir mudik, di tambah dengan para pemuda yang hampir mayoritas berprofesi sebagai ojek sudah mulai turun ke jalan mengais rezeki.

Tapi lain hal dengan kota Lasusua, tempat ku berada sekarang. Klo kota ini aku juluki kota silence alias kota sunyi senyap. Kenapa? Karena malam hari saja jam 8 malam kota sudah sangat2 sunyi. Di jalan2 sudah tidak ada manusia berkeliaran. Sejauh mata memandang pun lebih banyak kegelapan yg kau temui, karena lampu jalan sepanjang jalan Lasusua tidak ada. Ada sih, tapi hanya beberapa saja dan itupun sdh tidak nyala, entah sudah rusak karena di lempar pejalan kaki yang tdk bertanggung jawab atau memang sengaja tdk di nyalakan oleh pemerintah setempat. Entah lah.

Hotel tempat aku nginap namanya Hotel Sawindu. Yang katanya konon hotel ini paling bagus dan nyaman di kota Lasusua. Hhhmm, aku sedikit sangsi dengan hal itu. Waktu awal masuk, aku lihat model hotelnya lebih mirip perumahan BTN, kamar2 nya terpisah pisah seperti perumahan. Sangat luas, Meskipun tdk bertingkat, lebih mirip mess malah.

Soal kamar, aku sudah ambil yang paling bagusnya, dan maap bukannya aku tdk mensyukuri atau suka mencela, tapi suer kamarnya jauh dari kesan bagus, apalagi baik?. Hehheheeh. Pertama, remote TV nya rusak. Kedua, Plafon kamar ada yg rusak akibat air yg bocor. Dan AC kamarnya tdk beroperasi dengan baik, mesinnya ributnya bukan main. Bayangkan, klo kamar hotelnya yg paling bagus seperti ini gimana kamar yg standar nya? Bahkan kamar ponakanku di Kendari jauh lebih bagus dari ini. grin emotikon

Harganya pun tdk sesuai dgn kondisi kamar ini. Tapi klo soal harga tdk masalah, soalnya semua kebutuhan ku mulai akomodasi sampai penginapan Alhamdulillah di tanggung sama kantor.

Satu hal yang paling aku suka dengan hotel ini hanya satu, Masjid nya. Yah, hotel ini punya masjid sendiri yang berdiri tepat di samping kamar yang akan aku nginap. Aku Senangnya bukan main. Yah, aku senang sebab aku tidak perlu susah2 lagi cari masjid untuk sholat berjamaah nantinya.

Tapi ternyata aku salah. Klo di kota2 lain yg pernah aku datangi aku biasa terbangun karena mendengar azan berkumandang di waktu subuh, tapi di sini berbeda. Yah, beda sekalih. Tadi subuh saja aku hampir telat bangun, jam 4:45 subuh aku bangun dan memasang kuping untuk mendengar suara azan, tapi tdk satupun azan terdengar saat itu.

Kusibak horden kamarku untuk mengintip ke luar ke arah masjid di samping kamarku. Astagfirullah, jangankan dengar suara azan, lampu masjid saja masih mati, belum ada yang nyalain.

Kemana semua orang? Kenapa tidak ada yang membunyikan masjid dan azan subuh untuk sholat berjamaah? Maka buru2 aku turun dari ranjang, cuci muka, kumur dan ambil wuduh. Ku sambar sarung yg tergeletak di atas TV dan buru2 keluar kamar.

Ketika sampai ternyata masjidnya terkunci. Aku buru2 ke resepsionis membangunkan nya. Sesampai di sana sang resepsionis lagi terlelap tidur. "bang, minta kunci masjidnya dong" kataku sambil mengoyang2kan kakinya.

Abang itu terbangun dan kaget melihatku.
"kunci.. Kunci masjid, ada gak? Aku mau sholat." kataku lagi.

"di dalam laci. Ada gantungan boneka warna kuning. Ambil saja di situ." katanya sambil menarik sarung nya menutupi mukanya.

"Ok, Makasih bang." kataku senang. "eh, abang gak sholat? ayo sholat berjamaah di masjid, bang."

"gak. Sudah sana. Menganggu saja. Aku Lagi halangan." jawabnya.

Aku tertawa mendengar jawabannya. "ya udah bang. Semoga abang halangan juga nanti saat masuk surga kelak. Makasih bang."

Buru2 aku berlari kecil ke arah masjid. Kamar2 yang aku lalui semua lampunya mati. Ternyata Penghuni sini masih pada nyaman diatas ranjang Masing2. Aku geleng2 kepala sambil membuka pintu masjid. "masih pada tidur semuanya" aku bergumam sendiri.

Aku menyalakan lampu, mixer dan mulai azan. Jujur aku salah satu orang yang paling tidak pede untuk azan, sebab aku sadar suaraku sangat cempreng sekalih. Tapi untuk situasi begini aku tdk terlalu peduli hal itu.

Setelah selesai azan aku mulai melihat satu persatu lampu kamar hotel menyala. Mungkin mereka terbangun dan heran mendengar suara azan yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya. Atau bisa jadi mereka terbangun karena terganggu dengan suara ku yg cempreng. Entah lah. Hehehhe.

Tapi yang pastinya, karena ulah ku itu beberapa penghuni hotel ada yang bangun untuk ikut sholat berjamaah di masjid ini. Alhamdulillah, Meskipun saft depan tidak penuh tapi aku syukur aku bisa memakmurkan masjid, Rumah Allah di kota ini.

Ketika selesai sholat, ada seorang bapak menghampiri ku, "kamu dari mana, nak?" tanyanya.

"dari Kendari pak. Tapi kemarin nginap di kolaka." jawabku.

"oh, Gitu. Terima kasih nak kamu sudah azan dan membangunkan kami." katanya.

"ah, gak papa pak. Sama2. Bukankah sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim terutama lelaki untuk berjamaah di masjid?"

"iya benar nak." katanya.

Aku ucapkan salam dan kami berpisah, ku lihat bapak itu masuk kedalam kamarnya. Dan akupun masuk ke kamarku dan mulai tadarussan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar