Rabu, 31 Juli 2013

Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk: kisah cinta yang romantis, sopan, dan cerdas


Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk: kisah cinta yang romantis, sopan, dan cerdas

Biasanya saya akan kecewa apabila saya membaca cerita roman atau cinta (yang dahulu dari beberapa novel terjemahan) atau tersenyum-senyum malu dan terkadang risih dari novel-novel teenlit yang sering dijual di toko-toko buku. Hingga akhir tahun kelas tiga SMA, saya tidak menyukai cerita cinta, kecuali apabila ada unsur fantasinya seperti kisah cinta dalam cerita Golden Compass.

Namun kali ini saya dihadapkan kepada kisah cinta yang dikarang oleh soerang ulama besar di Indonesia, seorang sastrawan yang sudah diakui akan kepiawaiannya dalam menuturkan kata-kata. Buku “Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk” ini adalah yang kedua kalinya saya baca beberapa hari yang lalu. Pertama kali saya baca buku ini adalah saat saya duduk di bangku sekolah menengah pertama, yang mana saya kira cerita ini akan menyajikan kisah penyelamatan korban dari kecelakaan kapal pesiar. Tapi saya kecewa karena ternyata ceritanya adalah sebuah kisah cinta yang penuh dengan kesedihan sehingga saya menghentikan membacanya di tengah-tengah buku. Barulah setelah menjadi mahasiswa, saya berusaha menamatkan membaca buku ini.


Buya Hamka, sastrawan dan ulama besar di Indonesia. Gambar diakses dari: http://musafir-rindu. blogspot.com/2009/11 /tenggelamnya-kapal-van-der-wijck.html

Hasilnya adalah: saya berani mengatakan bahwa kisah cinta Zainudin dan Hayati (tokoh dalam buku ini) adalah kisah cinta yang romantis, sopan, dan sangat cerdas penyampaiannya.

Tidak perlu lagi saya menceritakan tentang si pengarang, Buya Hamka, karena dia adalah seorang tokoh besar yang seharusnya pembaca tahu. Akan tetapi apabila tulisan saya ini kurang memuaskan, anda bisa melihat biografi dari Buya Hamka di google atau wikipedia.

Kisah cinta dalam buku ini bermula ketika Zainudin, yang lahir di kota Makassar, pergi ke kampung bapaknya, yaitu kota Padang, Sumatera Barat. Zainudin dianggap sebagai anak terbuang. Karena apabila dia berada di Makassar, dia tidak diakui karena bapaknya adalah seorang Minang. Begitu juga apaila dia berada di Sumatera Barat, dia tidak diakui karena ibunya adalah seorang asing dari Makassar. Di kampung halaman bapaknya itu, Zainudin bertemu dengan pujaan hati, Hayati. Akan tetapi cinta mereka tidak sampai ke pelaminan disebabkan oleh hambatan budaya. Zainudin tidak mendapat izin dari ninik-mamak untuk meminang Hayati, yang mana Hayati dinikahkan dengan Aziz. Zainudin yang patah hati kemudian diserang penyakit sangat lama. Setelah sembuh, ditemani oleh seorang sahabat, Muluk, mereka kemudian berangkat ke Jawa untuk mengadu nasib. Zainudin kemudian menjadi seorang penulis terkenal dengan letter “Z”. Dia menjadi orang sukses di Jawa dan membentuk “kelompok anak sumatera”. Kemudian, di Jawa itu, dia betemu lagi dengan hayati dan Aziz. Akan tetapi Zainudin telah menjadi orang yang baik budi sehingga dendam dan sakit hati nya telah hilang sama sekali.

Singkat cerita, Aziz, suami Hayati, mati bunuh diri (penasaran? Anda bisa baca ceritanya dalam buku ini). Kemudian menyerahkan dan mengamanahkan Hayati kepada Zainudin. Namun Zainudin tidak berpikiran demikian, dia malah mengirim pulang Hayati ke kampung halaman di Sumatera Barat dengan kapal Van Der Wicjk. Kuasa Allah, kapal mengalami kecelakaan. Zainudin yang sesungguhnya masih memiliki cinta kepada Hayati, merasa bersalah. Kemudian dia menysul Hayati ke tempat posko penyelamatan, dan ditemuinya Hayati dalam keadaan yang sangat sekarat. Namun mereka masih sempat bertatap muka dan saling meminta maaf akan kesetiaan cinta. Cinta Zainudin dan Hayati dipersatukan kembali, namun tidak diridhoi oleh takdir. Hayati meninggal dengan menyebut dua kalimat syahadat. Sepeninggal Hayati, Zainudin membuat karya terakhirnya, dan setelah itu dia terkena penyakit yang menyebabkan dia meninggal pula, yang mana dia dikuburkan di sebelah kuburan Hayati.

Kuatnya rasa cinta antara Zainudin dan Hayati dapt kita lihat dari surat-surat yang ditulis Zainudin untuk kekasihnya, dan surat balasan dari Hayati untuk lelaki pujaannya. Dan dalam cerita ini juga, Buya Hamka memberikan pemikirannya tentang filsafat cinta itu sendiri. Perbedaan paham antara wanita dan lelaki. Cinta yang dikisahkan oleh Buya Hamka dalam cerita ini adalah cinta sejati yang didasarkan pada ketakwaan kepada Allah. Zainudin mencintai Hayati karena Allah, begitu juga dengan Hayati. Penyampaian rasa dan sayang-menyayangti tidak secara vulgar atau secara romantis seperti novel-novel teenlit atau roman picisan lainnya, tetapi dengan sangat sopan dan penuh makna. Ini lah kisah cinta yang cerdas, yang menyajikan tragedi, tetapi tidak mengundang air mata, melainkan memicu pemahaman kita akan makna cinta itu sendiri.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam cerita ini adalah konflik budaya. Buya Hamka dengan cerdas mengemasnya dalam kisah cinta. Dia memadukan budaya Mengkasar dengan budaya dan adat-istiadat Minangkabau.

Kutipan di sampul belakang buku ini:

“TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WICJK melukiskan suatu kisah cinta murni di antara sepasang remaka, yang dilandasi keikhlasan dan kesucian jiwa, yang patut dijadikan tamsil ibarat. Jalan ceritanya dilatarbelakangi dengan peraturan-peraturan adat pusaka yang kokoh kuat, dalam suatu negeri yang bersuku dan berlembaga, berkaum kerabat, dan berninik-mamak.”

Dan disini saya katakan bahwa apa yang tertulis pada kutipan di atas adalah benar.

Buku ini saya sarankan kepada remaja-remaja yang sedang memadu kasih. Juga saya sarankan kepada semua penikmat cerita cinta dan cerita sastra. Cerita dalam buku ini hanya satu kata: BAGUS!

Dan konon, buku ini bakal di Film kan tahun 2013 ini oleh rumah produksi Ram Soraya Film.
Yah, kita lihat saja nanti, apa Filmnya sebagus Novelnya.

Semoga!!!

fadlyragent.blogspot.com

Selasa, 16 April 2013

Muhammad Syamsi, salah satu Ustad dari Indonesia yang paling berpengaruh di New York.

 

TEMPO.CO , Jakarta: Muhammad Syamsi Ali telah 16 tahun tinggal di New York, Amerika Serikat. Bukan sekadar warga biasa. Ayah lima anak ini adalah imam dan Ketua Yayasan Masjid Al-Hikmah, yang didirikan muslim Indonesia di Astoria. Ia juga Direktur Jamaica Muslim Center di Queens.

"Sebentar, saya ambil kopi dulu.” Kata Muhammad Syamsi Ali sambil menuju meja di pinggir ruang VIP di Mulia Business Park, Pasar Minggu, Jakarta, saat ditemui wartawan Tempo. Ia kembali membawa secangkir kopi panas. "Silakan ngopi juga,” ia menawarkan. "Di New York, saya sering minum kopi di Starbucks, tapi saya tetap suka kopi Indonesia.”

Sejak serangan 11 September yang merobohkan World Trade Center dan mengoyak Pentagon, nama Syamsi Ali kian populer karena beragam kegiatan antar-imannya. Ia rajin mengenalkan Islam ke gereja dan sinagog. Ia juga bekerja sama dengan kelompok Yahudi dan Kristen.

Dia bisa menjadi imam di New York berkat undangan Duta Besar Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat itu, Nugroho Wisnumurti.  "Saya bertemu Pak Nugroho di Jeddah, Arab Saudi,” kata Syamsi Ali kepada Tempo. "Kebetulan waktu itu saya tidak betah mengajar di Islamic Education Foundation Jeddah (yayasan pendidikan milik Amir Mamduh, adik Raja Fahd) karena adanya diskriminasi".

Pada 2006, namanya masuk daftar tujuh pemimpin agama paling berpengaruh di New York oleh New York Magazine. Ia merupakan satu dari 100 orang penerima 2009 Ellis Island Medal of Honor Award, penghargaan non-militer tertinggi yang diberikan kepada imigran yang memberikan kontribusi besar kepada masyarakat Amerika dan dunia oleh Organisasi Koalisi Etnik Nasional.

HERU TRI

Minggu, 14 April 2013

Wildan, Pemuda kelahiran 1992 membobol situs Negara milik Presiden SBY.

 

TEMPO.CO, Jember - Wildan Yani Ashari alias Yayan tak ubahnya mereka yang memiliki hobi menggunakan kecanggihan teknologi informasi. Pemuda kelahiran Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, 18 Juni 1992, itu biasa menyalurkan kemampuannya di Warung Internet (Warnet) Surya.Com di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Jember.

Wildan bukan pakar teknologi informatika. Dia lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Balung 2011 jurusan teknik bangunan. Namun pekerjaannya sebagai penjaga sekaligus teknisi di Warnet CV Surya Infotama milik saudara sepupunya, Adi Kurniawan, membuat Wildan mengenal lika-liku internet. Wildan pun memilih tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi.

Kamis kemarin, 11 April 2013, Wildan mulai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jember. Dia bukan terdakwa biasa. Wildan menjadi pesakitan karena meretas situs pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, http://www.presidensby.info.
Seperti dipaparkan tim Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Jember, Wildan melakukan aksinya di Warnet tersebut pada pertengahan 2012 hingga 8 Januari 2013.
Bermodalkan perangkat komputer billing yang biasa digunakannya sebagai penerima bayaran dari para pengguna internet, Wildan yang menggunakan nickname MJL007 mulai mengutak-atik laman www.jatirejanetwork.com dengan IP address 210.247.249.58.
Laman www.jatirejanetwork.com yang dikelola Eman Sulaiman bergerak di bidang jasa pelayanan domain hosting. Wildan yang biasa dipanggil Yayan mencari celah keamanan di laman itu. Kemudian melakukan SQL Injection atau Injeksi SQL, teknologi yang biasa digunakan para peretas atau hacker agar bisa mendapatkan akses ke basis data di dalam sistem.

Wildan lantas menanamkan backdoor berupa tools (software) berbasiskan bahasa pemrograman PHP yang bernama wso.php (web sell by orb). Dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi, dengan mekanisme backdoor yang ditanamkannya, hacker bisa melakukan compromise, yakni melakukan bypass atau menerobos sistem keamanan komputer yang diserang tanpa diketahui oleh pemiliknya.
Wildan pun mengutak-atik laman www.techscape.co.id yang memiliki IP address 202.155.61.121 dan menemukan celah keamanan. Wildan berhasil meretas server yang dikelola CV. Techscape itu dan memasuki aplikasi WebHost Manager Complete Solution (WMCS) pada direktori my.techscape.co.id.
Pada November 2012, Wildan mulai mengakses laman www.jatirejanetwork.com yang telah diretasnya. Menjalankan aplikasi backdoor yang telah dia tanam sebelumnya, Wildan menggunakan perintah command linux: cat/home/tech/www/my/configuration/.php, hingga akhirnya berhasil mendapatkan username dan kata kunci dari basis data WHMCS yang dikelola CV. Techscape.

Setelah itu, anak bungsu pasangan Ali Jakfar- Sri Hariyati itu menjalankan program WHMKiller dari laman www.jatirejanetwork.com untuk mendapat username dan kata kunci dari setiap domain name yang ada. Dia pun memilih domain dengan username: root, dan password: b4p4kg4nt3ngTIGA dengan port number: 2086.
Dengan username dan kata kunci tersebut, Wildan lantas menanamkan pula backdoor di server www.techscape.co.id, pada pukul 04.58.31 WIB pada 16 November 2012.

Agar backdoor tersebut tidak diketahui admin, Wildan merubah nama tools menjadi domain.php dan ditempatkan pada subdirektori my.techscape.co.id/feeds/, sehingga Wildan bisa leluasa mengakses server www.techscape.com melalui URL: my.techscape.co.id/feeds/domain.php. "Untuk mengakses itu, dia sudah memiliki password yayan123," kata salah seorang anggota JPU, Lusiana.
Kemudian pada 8 Januari 2013 Wildan mengakses laman www.enom.com, sebuah laman yang merupakan domain registrar www. techscape.co.id, hingga berhasil melakukan log in ke akun techscape di domain registrar eNom. Inc yang bermarkas di Amerika Serikat. Dari situlah Wildan mendapatkan informasi tentang Domain Name Server (DNS) laman www.presidensby.info.

Setidaknya ada empat informasi penting berupa data Administrative Domain/Nameserver yang dia dapatkan dari laman pribadi Presiden SBY itu, yakni Sahi7879.earth.orderbox-dns.com, Sahi7876.mars.orderbox-dns.com, Sahi7879.venus.orderbox-dns.com, dan Sahi7876.mercuri.orderbox-dns.com.
Wildan lantas mengubah keempat data tersebut menjadi id1.jatirejanetwork.com dan id2.jatirejanetwork.com. Selanjutnya pada pukul 22.45 WIB, Wildan menggunakan akun tersebut (lewat WHM jatirejanetwork), sehingga dapat membuat akun domain www.presidensby.info dan menempatkan sebuah file HTML Jember Hacker Team pada server www.jaterjahost.com. "Sehingga ketika pemilik user interne tidak dapat mengakses laman www.presidensby.info yang sebenarnya, akan tetapi yang terakses adalah tampilan file HTML Jember Hacker Team," ujar Lusiana pula.

Ulah Wildan tercium Tim Subdit IT dan Cybercrime Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri yang mendapat laporan terjadinya gangguan pada laman Presiden SBY. Setelah melakukan penyelidikan, diketahui bahwa aksi illegal DNS redirection dilakukan MJL007 dari warnet yang dijaga Wildan. Akhirnya Wildan ditangkap pada 25 Januari 2013, sekitar pukul 23.00 WIB.

Narasumber : MAHBUB DJUNAIDY

Senin, 25 Februari 2013

"TAKE a SMILE"

Take a Smile"
(story by fadlyragent)

"hoi.. Dipanggil boz tuh" Awal memukul mejaku, "Dari tadi melamun aja."

... Aku terperanjat kaget di tempat dudukku. "ohh, iya.. Maap" aku segera merapikan beberapa berkas di atas meja dan langsung berdiri menuju ruangan Mas Guntoro, atasan ku di Kantor.

Satu jam kemudian aku keluar dari ruangan itu dgn wajah di tekuk. Awal yg melihat itu langsung menghampiriku, duduk depan meja kerjaku.

"Kenapa bro? Kena marah lagi?" tanyanya.

Aku mengangguk lemas. "ini berkas laporan pameran Dian harapanku belum kelar.. Harus selesai hari ini katanya.."

"kamu sih, gak fokus.. belakang ini kamu sy lihat sering melamun, sdh tiga hari. Kerja jadi berantakan. dan Lebih banyak diam. Ada apa?"

"gak ada wal, gak ada apa2"

"yakin brother?" Awal menarik kursinya makin dekat.

"Kamu ngapain duduk dekat2.. Sana ah, nanti di lihat Mas guntoro. Entar dikira kita ngerumpi, gak kerja.." aku mendorongnya menjauh. Tapi dasar Awal, klo dilarang ia gak pernah dengar, malah makin menjadi2.

Awal msh duduk di sampingku. Senyum2 sendiri. "lagi ada masalah sama 'mamanya anak2' yah?" ejeknya.

"gak ah.. kata siapa? Enak aja.." Aku mulai mengetik laporan penjualan pameranku di komputer, sedikit mengalihkan perhatian dari gangguan mahkluk 'alien' di sampingku ini.

"lah, lantas apa dong?" Awal mengambil bb ku yg tergeletak di atas meja, aku segera mengambilnya kembali sebelum ia membuka2 Hal2 pribadi di bb ku. lalu aku menaruh bb itu dalam laci, menutupnya dan menguncinya.

Klo ada Awal memang seperti itu, gak boleh taruh barang sembarangan, apalagi Hp, kunci motorku saja kerap kali di sembunyikan. Suatu waktu, aku kelabakan mencari kunci motor, hampir tiga jam aku mencari, dan akhirnya aku temukan dimna? Di tempat sampah. Yah, kunci motorku itu ada di tempat sampah. Dan Awal lah biangkeroknya. Gilak gak? Orang yg aneh memang.. :p

"dibilingin gak ada apa2 Awal. Aku baik2 saja.. Ok?"

"yah sudah klo tdk mau cerita.." Awal berdiri dan berjalan perlahan keluar dari ruangan.

Ketika Awal keluar, aku berhenti mengetik. Kusandarkan punggungku pada sandaran kursi. Menarik napas beberapa kali. Sebenarnya memang ada sedikit masalah, tapi aku gak mood cerita pada siapa2. Biarlah ku jalani sendiri, toh semua masalah pasti ada Jalan keluarnya.

Di Al-Quran saja mengatakan "SESUNGGUHNYA BERSAMA SETIAP KESULITAN ADA KEMUDAHAN"
Kalau gak salah surah Al-Insyirah ayat 6.

Aku beristigfar beberapa kali dan mengambil Quran kecil yg selalu aku bawa dalam tas. Aku mulai membaca surah Al-waqiah. Entah Kenapa aku suka sekalih surah itu, jika hati lagi dilanda gundah gulana sering kali aku membaca surah favoritku itu. Selain menenangkan, Mungkin karena dalam surah Al-waqiah itu menjelaskan tentang tiga golongan manusia saat hari kiamat dan terciptanya Bumi, langit dan alam semesta sebagai bukti kekuasaan Allah Subbahanau wata'ala, itu yg membuat aku merasa terestar kembali ketika selesai membacanya.

Selesainya membaca Al-waqiah, Mataku melirik jam di dinding, waktu menunjukkan pukul 14:46. Astagfirullah, aku baru sadar perut ini belum di isi. Segera aku merapikan mejaku, mematikan komputer dan hendak mengenakan sepatuku. Klo di kantor aku memang lbh sering lepas sepatu dan kerja pake sandal, Lebih rileks. Dan siang itu saat hendak mengenakan sepatu, aku baru sadar kalau ada yg aneh, sepatuku sebelahnya tidak ada. Dimana sih, padahal tadi aku taruh di bawah meja deh..

Atau Jangan-Jangan....

"Awaaaaaalll...." aku berteriak. Pasti si Awal pelakunya.

DAMN!!

(ˇ_ˇ'!l)
 

  
All Coment in Facebook:

  • Rachmat Ariyanto seru,
    Jdi syp ji Kak Fad yg sembunyikan ???
  • Muhammad Fadly Affandy Siapa lagi, dua ji itu yg suka sembunyi2 barang, Awal sama mas fajar..

    Huhahahah..
    Kurang kerjaan memang..
  • Hardy Zhu Selingan cerita yang segar. Tp ini rencana mau dibuat sambungannya ga k'? Soalnya konfliknya belum ada kayaknya jadi masih menggantung. Sy penasaran kenapa si Awal bilang tokoh utama lagi marahan sama mamanya anak2.
  • Awaluddin Soemarto WAH PARAAAHH..................Ustaaaaaddzzz..........knp saya jadi bahan ide cerpenmu??????trus orang cakep kayak gini dibilang "ALIEN"........betul2 PARAAAAAAHH...............
  • Muhammad Fadly Affandy @hardy: ᵗʰᵃᶰᵏᵧₒᵤ brother. Ini tadinya cuman mau buat status saja, tapi kok dapat ide dan langsung berkembang gini jadi cerita mini.. Heheheh, memang susah klo bakat alami.
    Klo soal tokoh utama ada masalah dgn 'mamax anak2' itu gak benar, itu cuman bisa2nya Awal saja ganggu saya. Mahkluk satu itu memang sering begitu di kantor. Heheheh .. *ehh.

    @Awal: hehehhee, yoi sobat. Jarang2 nah orang keren (alien) masuk dalam ceritaku. Jd kamu yg mustinya bayar saya krn suatu kehormatan bisa main dalam cerpenku. Huhhahaha...

    Banyak loh yg antri mau dimasukin dalam ceritaku, tapi sy pilah2.. *sombong.

    Piss
  • Kenichi Asai mungkin bisaqi duet kak, bikin novella di gagas duet.. Haha..
  • Muhammad Fadly Affandy @kenichi: boleh juga tuh, ide yg bagus sepupuku.. Kapan DL nya dek? Kirimkan ka linknya. Sy gak bisa kebayang klo kita duet buat novel, gabungan antara gaya tulisan korea mu di padukan dgn gaya tulisan ku yg religius dan sedikit nyentrik?

    Wah, kebaya
    ...Lihat Selengkapnya
  • Kenichi Asai haha.. Bosan mi kak tulis yang ala2 korea, terlalu banyakmi.. Bikin mual.. Hehe
  • Muhammad Fadly Affandy Ok, sy pikir dilla msh suka nulis yg Berbau Korea.. Siip dek..

    Eh, dilla ada twitter?
  • Kenichi Asai hehe.. Emang jenuh tapi, mngkin suatu saat bakal rindu lagi..
    Ada kak : @kenichiasai1

"DAUN KERING"


"DAUN KERING"

Bunyi rintik hujan di genteng bersahutan dengan bunyi guntur yang menyambar-nyambar. Daun-daun menari bergesekan di tiup angin. Rerumputan meringkuk dalam basah. Air berlarian masuk selokan bersama daun-daun kering, ranting dan sampah.

Dua orang tua itu duduk membisu di beranda rumah mereka. Rumah tembok yang sederhana dengan dinding tegel berwarna coklat gelap yg beralamat di ja...lan pemuda itu adalah rumah dengan perawatan yg baik dan sejuk. Itu terlihat dari penataan bunga-bunga dan tanaman hidup lainnya yg mengalirkan nyawa kehidupan hijau. Bahkan dalam guyuran hujan rumah itu tetap tampak hangat dan bersahaja.

Sesaat lama kedua orang tua itu duduk berdua dalam kebisuan. Keduanya memandang ke depan. Ke arah halaman dan jalan. Tiba-tiba tampak seorang anak kecil berusia lima tahun berlari-lari bermain hujan dengan riangnya di depan rumah mereka. Ibu sang anak yg agak gemuk dengan gemas mencoba mengejar dan menangkap, tetapi sang anak seperti ingin memainkan Ibunya. Ia sepertinya tahu sang ibu akan kesusahan mengejarnya karena memegang payung.

"Main hujannya sudah cukup Le. Nanti masuk angin!"

Sang anak sama sekalih tidak menghiraukan. Sang ibu semakin geram dibuatnya, maka ia tutup payungnya dan mengejar anaknya itu secepat-cepatnya. Tetapi sang anak lebih cepat Larinya.

Jadilah adegan kejar-kejaran ibu dan anak di tengah hujan. Para tetangga melihat hal itu jadi tersenyum dan cekikan.

Dua orang tua itu juga tertawa di beranda rumah mereka. Kebisuan di antara keduanya dipecah oleh tawa.

"oalah, si minah, sudahlah biarkan saja! Bocah mau hujan-hujanan biar saja. Nanti klo sudah kedinginan Pasti pulang sendiri!" kata lelaki tua itu pada tetangganya yg masih kejar-kejaran dengan sang anak.

"Gak usah teriak-teriak Pak, si Minah juga tidak dengar. Biarkan saja ibu sama anaknya itu biar kejar-kejaran kita tonton dari sini. Malah jadi hiburan toh." sahut orang tua yg perempuan.

"Ah, kalau aku punya cucu, akan aku ajak dia hujan-hujanan. Dia Pasti senang."

"Ah, yg benar pak? Sekali hujan-hujanan nanti sakitnya Lima hari. Lha, bapak ingat, kemaren ini kehujanan sedikit saja waktu pulang dari pasar senggol langsung masuk angin?"

"Oo, Kalau ada cucu beda bu. Beda. Cucu itu bisa nambah semangat dan mengalirkan kekuatan baru."

"Gitu yah Pak?"

"iya. Kalau ada cucu kita tidak cepat tua. Tapi tidak ada cucu rasanya cepat sekalih kita tua. Bahkan pintu kubur seprti ada depan mata."

"Ah, yah ndak usah bicara Seperti itu toh pak. Ndak Baik!"

"Bukan begitu Bu. Aku ini kok khawatir Kalau sampai tidak bisa melihat anak ku itu duduk di pelaminan, apalagi ngarap cucu dari dia."

"siapa Pak? Sahid maksudnya?"

"Yah siapa lagi? Anak kamu itu sudah cukup umur. Bahkan sudah dibilang lewat untuk menikah. Apalagi sih yang anakmu itu tunggu? Keburu masuk dalam tanah nanti kita bu."

"wuussh., Astagfirullah, Pak. Gak usah ngomong seperti itu. Ndak pantas."

Perempuan tua itu berucap isthigfar berulang kali di bibirnya yg sudah keriput di makan usia.

"Aku yakin dia Pasti menikah pak!"

"iya, tapi kapan? Dia terlalu larut dengan kerjaannya yg gak jelas itu."

"Gak jelas gimana? Wong dia kerja di perusahan 'ternama' toh pak. Perusahaan besar."

"Memang besar bu. Tapi anak mu itu kan sudah gagal dua kali pengangkatan karyawan. Katanya gejala apa? hepatitis? Hallah, itu bisa-bisanya perusahaan saja. Lah klo tidak bisa yah bilang toh tidak bisa, biar anak ini cari kerjaan lain. Dari pada ngarap ndak jelas. "

"Huuuss.. bapak jangan souzon begitu."

"bukan souzon. Bapak ini hanya ingin semoga anakmu itu dapat kerjaan tetap dan bisa segara ke pelaminan. Padahal klo dia mau kita bisa membantu biaya pernikahannya. Dan soal calon, Kali ini terserah dia, siapa saja wanita yang dia pilih, yang jelas segara menikah. Wong sudah hampir Kepala tiga masih saja bujang. Keburu jadi 'DAUN KERING'."

Keduanya lalu terdiam.

Hujan di luar sana semakin deras saja. Dingin sedingin hati lelaki tua yang memikirkan anak lelakinya yang belum melepas bujangnya.

"jam berapa, bu? Anakmu belum pulang juga?"

"jam 5 lewat 40 menit pak. Mungkin sedikit lagi. Kalau bapak mau masuk, masuk saja, biar ibu disini tunggu Sahid. Jam segini biasanya dia sudah pulang."

"ya sudah, bapak mau siap Magrib. Klo anak mu datang bilang malam ini bapak mau bicara. Berdua. Ba'dah isyah."

Perempuan tua itu hanya tersenyum sambil mengganggukkan Kepala sebagai jawabannya.

Tak lama yang ditunggupun datang.

Sebuah motor bebek Jupiter Yamaha Hijau berhenti dan terparkir depan pagar rumah. Diatas 'kuda besi' itu duduk seorang pria dengan jas hujan berwarna biru, turun dan berlari mendekati pagar.

Sang ibu mendekati pagar dan membukanya lebar-lebar. Dengan cekatan pemuda itu membuka jas hujan dan mendorong masuk motornya yg penuh dengan lumpur.

"Ayahmu ingin bicara." kata Ibunya to the point saat Sahid masuk kedalam rumah menaruh jaket di tempat gantungan baju dekat ruang keluarga.

"tentang apalagi bu? Nikah? Aku kira sudah kita bahas ini berulang-ulang."

Ibunya hanya menatapnya. Tatapan iba yg meneduhkan.

"iya nak. Kapan kamu siap?"

"bu, secara lahiriah aku siap bu. tapi secara materai aku belum."

"tapi rezeky tidak ada yang tahu nak, Insyallah setelah nikah Rezky akan mengalir. Dan bapak mu akan membantu biaya pernikahan termasuk..."

"Bu, berapa kali aku harus bilang, Aku akan menikah dengan uang ku sendiri. Aku tidak mau menyusahkan. Sudah bu, aku mau ke masjid. Sudah adzan. Assalamualaikum... "

"Wa'alaikumsalam .."

Sahid mengambil peci hitamnya yang tergeletak diatas TV dan melangkah keluar rumah menuju Masjid dengan payung rewot bertuliskan "KOMPAS GRAMEDIA".

***
Penulis cerita: @fadlyragent



#All coment in Facebook: