Kamis, 06 September 2012

"Why Me..."

"Why Me.."

Didalam toilet rumah sakit Aku memegang selembar kertas. Tanganku bergetar hebat. Pandanganku kabur oleh air mata. Bibirku keluh. Aku menyingkirkan kertas itu dari pandanganku. Ku tatap wajah ini. Ku tatap wajah senduku saat itu di cermin.

Mataku merah, sembab krn air mata. Ada apa denganku? Apa yg salah dengan diriku?

Tuhan, boleh kah aku menangis? Entah kenapa aku ingin menangis saat itu. Air mataku mulai jatuh berderai perlahan. Aku terisak. Aku terisak seperti seorang anak kecil yg kehilangan ibunya di pasar swalayan. Aku terisak dihadapan cermin. kuhapus air mataku dgn jaketku berkali-kali, tp air mataku tak hentinya jatuh berderai, bahkan makin deras.

Aku tdk marah padaMu Tuhan. Aku tdk marah hanya karna hasil test kesehatan itu. Aku tdk marah klo hasilx positif diriku tekena sebuah penyakit, sebuah penyakit yg sama sekalih tdk pernah terbayangkan olehku.

Aku bahkan tidak tau kenapa aku menangis!! kecewakah aku? sedihh? Atau Aku marah? Tuhan, hanya Engkau yg tau betapa sakitnya hatiku melihat hasil test ini.

Why me..??

Itu yg terlintas pertama kali di kepalaku. Kenapa saya..?? Kenapa bukan org lain??

Dunia seakan runtuh bagiku ketika seorang dokter duduk dihadapanku dan mulai menjelaskan arti dari selembar kertas hasil test yg aku pegang, bahwa aku positif terserang sbh penyakit.

Semua sirna dalam sekejap, impian itu, impian menjadi karyawan ditempatku bekerja. Dua bulan lagi aku harus menjalani test kesehatan untuk pengangkatan karyawan. Dan hari ini untuk persiapan, aku melakukan test kesehatan sendiri di salah satu instansi laboratorium di makassar, dan hasilnya, seperti yg sdh aku katakan: positif terserang penyakit.

Apa msh ada harapan?
Waktuku cuman dua bulan dari sekarang untuk berobat. Dua bulan. Aku diberi kesempatan untuk berobat dua bulan sebelum test kesehatan dari kantor. Cukup kah itu? Aku rasa klo dipikir pake logika mungkin tdk ada harapan. Tp, siapa yg tahu rencana Tuhan? Aku hanya bisa berdoa dan berusaha. Biar selebihnya Tuhan yg menentukan jalan Hidupku.

Aku terlanjur cinta dgn pekerjaanku skrg. Aku memang ingin sekalih jd karyawan di tempatku bekerja, namun jika Tuhan belum mengabulkan, tidak papa, Tuhan lebih tahu apa yg aku butuhkan.

Aku masukkan kembali kertas hasil test kesehatan itu kedalam tasku. Aku menghapus air mataku hingga benar2 kering dan mulai melangkah keluar dari toilet. Aku tak mau diluar sana org melihatku menangisi hidupku.

Terlalu naif.

Aku tdk mau kelihatan rapuh dihadapan org2 sekitarku. Mungkin aku bisa saja tertawa dihadapan teman2ku, mungkin aku bisa saja melontarkan guyonan konyol yg membuat sahabat2ku tertawa seperti biasannya, tp dibalik smua itu biar aku dan Tuhan yg tau betapa rapuhnya diriku.

*moveOn

2 komentar:

  1. semua ada hikmahnya kak!

    why me? jawabannya karena Allah tau yang terbaik buat kanda afandy :)

    ada sahabat2 dan orang-orang terdekatta selalu mendkung insya Allah..

    keren tulisanta yang ini :D

    BalasHapus
  2. Iya dek, makasih...
    Ini segelintir galau saja dan syok saat lihat hasil tes prodia.. Selebihnya sy ikhlas dan tawakkal sama Allah...

    Sekali lagi makasih brother ibhe..
    :D

    BalasHapus