Sabtu, 20 Oktober 2012

I will survive!!!


"Terus memendam amarah sama seperti
menggenggam bara panas untuk
dilontarkan kepada seseorang, Andalah
yang akan terbakar"-  Sidharta Gautama

Aku ingat betul kata2 diatas itu. Awalnya aku sama sekalih tdk paham apa akibat dari amarah atau benci terhadap seseorang.

Hidup terkadang tidak sesuai dan berjalan seperti yg kita harapkan. Dan itulah hidup, suka atau tdk suka, senang atau tidak senang, maka kita harus menerimanya, hidup harus terus berjalan.

*03 september 2012.
Masih menempel di ingatanku saat mengunjungi salah satu labotatorium klinik di Makassar, Prodia.

Saat itu hasil test laboratorium itu membuat pikiran dan hidup ku jadi kacau. Virus Hepatitis B ternyata jadi sahabatku di dalam tubuh yg rapuh ini.

Aku kacau, pikiran ku melantur kesana kemari, hidupku benar2 berubah, pikiran2 buruk berkecamuk dalam otakku jadi satu.

Hari demi hari aku lalui dengan dihantui rasa ketakutanku sendiri....

Aku jadi tempramental. Mudah marah dan sering menyendiri. Terkadang terbersit bisikan setan untuk mengakhiri hidupku. "untuk apa kau hidup? Kau bisa dengan mudah akhiri semua ini, akhiri hidupmu, dengan begitu semua masalahmu hilang"

Aku acuhkan bisikan2 itu, aku mencoba lebih mendekatkan diriku pada sang Maha Kuasa. Aku mencoba untuk tetap tegar hadapi ini.

Sahabatku, mahasiswa ilmu kedokteran, (yang tidak bisa aku sebutkan namanya disini), yg kebetulan tetanggaku, tidak begitu banyak membantu. Aku bahkan memarahinya hanya karna ia tidak bisa membantuku mencari tahu tentang virus Hepatitis B ini. Alasannya karena ia belum mempelajari tentang virus ini.

*16 oktober 2012
Hubunganku jadi renggang. Sahabatku yang sangat aku hargai dan sayangi itu terpaksa aku tinggalkan, aku benci dan marah dengannya. Entah kenapa, saat itu, suatu malam, aku menangis seorang diri di dalam kamar, aku tiba2 saja ingin menangis. Lalu aku putuskan untuk menelpon sahabatku itu untuk menanyakan klo2 ada perkembangan soal penyakitku ini, karena siang tadi ia sempat sms menanyakan hasil test Prodia, dan aku pikir mungkin malam Ini
Ada informasi yg bisa aku dpt darinya, tapi ternyata tidak.

Aku sms beberapa kali tapi sahabatku itu tidak juga membalasnya, "ah, mungkin ia sdh tidur" kataku menghibur diri. Lalu aku melirik jam di dinding kamarku, 20:05. Masa iya sih ia sdh tidur jam segini? Lalu aku mencoba menelpon, atau sekedar miscall saja, biasanya klo aku misscall ia langsung tlp balik atau paling tidak sms balik "kenapa ki kak?" , tapi nyatanya tidak demikian.

Tetep saja tidak ada jawaban. Aku tlp lagi beberapa kali tapi tdk juga dijawabnya. Ada rasa was2 dan jengkel menyeruak di dadaku saat itu.

Lalu mulailah muncul pertanyaan2 nakal di kepalaku: Ada apa dengan dia? Kenapa sahabatku sendiri saja sdh tidak mau mengangkat tlpku? Apa ia sudah tidak mau berurusan lagi denganku? Dengan penyakit ku ini? Apa sudah separah inikah hidupku sampai2 org terdekatku saja menjahuiku?

Pikiran2 itu terus menusuk-nusuk otakku.

Malam itu aku bahkan terus menelponnya hingga aku terlelap tidu.
Keesokan paginya, aku mengecek kembali blackberry ku, berharap ada sms atau bbm masuk dari sahabatku itu. Tapi toh, yg ada malah bbm alay dari beberapa Teman2 yg menurutku tidak begitu penting.

Sms ku masih belum dibalasnya.

Yah sudah, akhirnya aku memutuskan mulai saat ini aku tidak lagi punya sahabat. Aku tidak butuh siapa2 lagi. Aku tidak mau bergantung pada dia, mereka, atau siapapun.

Aku akan berjuang dan berusaha sendiri. Aku pasti bisa melawan penyakitku ini.

Aku mulai menghindari sahabatku itu, bahkan aku mulai mencari masjid lain dibelakang rumahku untuk beribadah, dibanding sholat di masjid khadijah tempat biasa aku dan sahabatku sholat. Aku benar2 mengurung diriku dari siapapun.

Aku jadi teringat salah satu buku favorite ku, Unlimited Wealth, karya Bong Candra.

"Dalam hidup memang wajar kalau ada
peristiwa-peristiwa yang membuat kita
marah dan kecewa. Tapi cepat
kendalikan emosi Anda kembali. Jangan
biarkan rasa amarah, dendam, iri,
kesal atau kecewa kepada takdir
bercokol lama di hati kita.

Kekesalan, amarah dan kekecewaan
hanya akan mengaktifkan hukum tarik
menarik, membuat Anda menerima apa
yang Anda berikan. Ini dikenal dengan hukum tarik menarik atau law of atractiion.

Bila kesal pada pasangan atau ada
kawan yang mengingkari janji, lalu
Anda menyalahkan mereka atas
kekacauan semua itu, maka Anda akan
mendapatkan kembali keadaan
yang dipersalahkan itu.

Kembalinya keadaan itu tidak harus
selalu dari orang yang Anda salahkan,
tetapi sejatinya Anda akan mendapatkan kembali keadaan yang Anda salahkan itu"
(bong Chandra)

Yah, itu benar, buat apa aku membenci atau menyesali yg sudah terjadi, buat apa aku mengotori hatiku dengan membenci satu2nya sahabatku yg paling baik padaku? Buat apa ku tangisi apa yg aku alami? toh itu smua rencana Tuhan, smua kejadian di dunia ini pasti ada hikma di baliknya.

Seperti kata Bong Candra, bintang tidak bersinar di siang hari, bintang akan terlihat paling terang di malam hari, paling cemerlang dalam kegelapan.

Ikhlaskanlah, maafkanlah.
Hati akan terasa lebih lega dan ringan
dalam menjalani hidup, lebih fokus
terhadap tujuan hidup tanpa
terbebani penyakit-penyakit hati yang
hanya akan menghabiskan energi
positif.

(aku langsung ingat pada sahabatku, aku begitu marah padanya hanya karena hal sepeleh, maapkan aku....)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar